Dalam seni bela diri tradisional seperti karate, kungfu, taekwondo, kita seringkali melihat variasi gerakan atau orang awam akan melihatnya seperti rangkaian tarian. rangkaian gerakan itu adalah KATA. apa itu kata dan apakah itu berguna? banyak dari olahraga bela diri zaman sekarang mengatakan bahwa kata itu tidak ada gunanya sama sekali dan sebagian besar dari gerakan pukulan, tendangan, dan kuda-kuda yang lebar itu tidak efektif. tetapi apakah benar begitu?
Kata telah dikatakan sebagai jiwa karate, gudang dari ‘rahasia’ yang terlupakan, bentuk mediasi yang bergerak, ‘peta’ dari lanskap agresif, tarian tanpa arti, atau peninggalan kuno yang harus ditinggalkan. Untuk mempelajarinya dengan jelas kata itu apa, kita juga perlu mengidentifikasinya. Saya tidak melihat kata sebagai alternatif untuk praktik langsung. Alasan utama saya berpendapat bahwa kata itu jelas merupakan pengganti yang buruk untuk sparring karena tidak melibatkan kontak fisik secara langsung antara lawan dengan lawan. Alasan lain mengapa saya tidak menganggap kata sebagai alternatif untuk praktik langsung adalah karena tidak ada satu pun dari sensei yang mengatakannya.
Ajaran karate Gichin Funakoshi (shotokan master) adalah, "Kata harus selalu dilakukan dengan tepat; sparring adalah masalah lain". Dalam penjelasan Genwa Nakasone tentang ajaran itu - yang didukung Funakoshi - dia menyatakan, "Dalam pertempuran yang sebenarnya tidak akan terbelenggu oleh ritual kata. Sebaliknya, praktisi harus melampaui kata, bergerak bebas sesuai dengan kekuatan dan kelemahan lawan" .
Dari atas kita dapat melihat bahwa kata dipandang sebagai sesuatu yang harus dilampaui. Itu bukan tentang contoh spesifik, tetapi prinsip-prinsip yang ditunjukkan dan dikomunikasikan oleh contoh-contoh spesifik tersebut. Sebuah ungungka dari film seni bela diri klasik Enter the Dragon: "Ini seperti jari yang menunjuk ke bulan: jangan berkonsentrasi pada jari atau Anda akan kehilangan semua kemuliaan surgawi itu". Jadi itu dengan kata: Jika kita terlalu banyak berkonsentrasi pada contoh, kita kehilangan prinsip bahwa contoh itu seharusnya berkomunikasi/dikomunikasikan.
secara sederhana kata itu seperti shadow boxing. kita dapat membayangkan/memvisualisasikan lawan kita sehingga ketika kita melakukannya, kita harus melakukannya dengan benar. tetapi ketika kita dihadapkan dengan situasi bertempur yang sebenarnya, kita tidak boleh terikat dengan dasar tetapi kita belajar berkembang dari dasar yang sudah kita pelajari.
jadi apakah kata itu penting? kita analogi kan kata seperti sekolah dasar. ketika kita ingin mempelajari suatu bidang spesifik misalkan akutansi tetapi kita tidak tau cara menghitung matematika dasar yang ada di tingkat SD, ya maka semuanya tentu tidak ada gunanya. sama halnya dengan kata. ketika kita bertempur tetapi tidak tau teknik dasar, bagaimana mana kita dapat bertempur dengan sesuatu yang advance. dasar adalah hal yang penting, kita membangun suatu bangunan harus mempunyai dasar. sisanya tinggal kita yang memutuskan ingin mengembangkan apa yang kita bangun. apakah menjadi petarung yang baik atau hanya petarung yang stuck di posisi yang sama.
Bruce Lee mengatakan untuk menjadi seperti air. Jika kita hanya terpaku dengan kata maka gerakan kita akan mudah terprediksi oleh lawan. Jika kita mengembangkan gerakan dasar tersebut, maka lawan akan sulit memprediksi kita bukan? Air tidak hanya diam, dia bergerak berubah seperti wadahnya tetapi dia tetap tidak kehilangan wujud jati dirinya sendiri yaitu air. Jadilah seperti air.
Kamis, 16 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar